Senin, 16 Mei 2011

Lumba-Lumba Si Sahabat Manusia

Semua orang pasti mengenal mahluk laut ini. Lumba-lumba adalah Makhluk laut paling cerdas dan dapat dilatih mematuhi perintah manusia. Selain itu, lumba-lumba juga ramah serta suka menolong sehingga sehingga dijuluki “sahabat manusia”. Di Indonesia, lumba-lumba hidup di laut lepas dan di beberapa sungai besar. Lebih dari sepertiga lumba-lumba ditemukan di perairan Negara kita. Meski orang sering melihat lumba-lumba berada di permukaan air, sebenarnya lumba-lumba banyak menghabiskan waktu di kedalaman laut.


Walaupun lumba-lumba hidup di air, baik di laut maupun di air tawar, hewan ini tidak termasuk ikan. Ya, seekor hewan baru bisa disebut “IKAN” bila ia bernapas dengan insang dan berkembang biak dengan bertelur. Sedangkan lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, beranak dan menyusui. Oleh karena itu, lumba-lumba termasuk jenis memalia laut.

Lumba-lumba bernapas melalui lubang di atas kepala. Di bawah lubang tersebut terdapat kantong-kantong kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara lewat kantong-kantong ini, lumba-lumba mengahasilkan suara bernada tinggi. Selain itu, suara ini bisa digunakan untuk mengetahui keadaan sekitar.

Seperti yang dijelaskan di artikel BELAJAR FISIKA DARI HEWAN, mata lumba-lumba tidak dapat digunakan untuk melihat. Untuk melihat, lumba-lumba dibantu oleh pantulan suara, yang dinamakan ekolokasi. Karenanya, dalam keadaan gelap sekalipun lumba-lumba dapat mengetahui keadaan sekitarnya. Suara ekolokasi yang dikeluarkan akan dipancarkan secara terputus-putus. Suara itu kemudian memantul kembali dan ditangkap dibagian rahang bawahnya. Dari situ, informasi yang mereka peroleh diteruskan ke telinga bagian tengah dan otaknya. System sonar frekuensi tinggi ini juga dipakai lumba-lumba untuk mencari makan, berkomunikasi, termasuk mengingatkan sesamanya bila ada bahaya mengancam di sekitar mereka.

Kepandaian lumba-lumba sangat hebat. Angakatan Laut Amerika Serikat menggunakan jasa lumba-lumba untuk menjaga instalasi militer. Di pangkalan angkatan laut, lumba-lumba diajari cara mendeteksi ranjau. Bahkan, seorang insinyur dari Negara Jerman berhasil meniru desain kulit lumba-lumba. Mau tahu kenapa? Kulit lumba-lumba sangat lentur sehingga lumba-lumba dapat berenang cepat tanpa menimbulkan gelombang. Sang insinyur berhasil menciptakan lapisan luar kapal selam meniru kulit lumba-lumba. Hasilnya luar biasa, kapal selam tersebut berhasil menaikkan kecepatan hingga 250% dari sebelumnya tanpa menimbulkan suara. Sungguh hebat sekali yah..!

1 komentar: